Apakah mandi wajib atau mandi junub harus keramas? Itu adalah pertanyaan yang sering kali muncul di benak masyarakat. Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak ulasan artikel berikut ini. Mandi wajib atau mandi junub merupakan mandi yang wajib untuk dikerjakan bagi setiap umat muslim yang memiliki hadas besar. Hadas besar tersebut disebabkan oleh banyak hal, yaitu mulai dari haid atau nifas, berhubungan badan maupun keluar sperma. Lalu, apakah mandi wajib atau mandi junub harus keramas? Bagi seorang umat muslim yang memiliki hadas besar, maka diwajibkan untuk segera melakukan mandi wajib atau mandi junub. Hal tersebut karena adanya larangan untuk melaksanakan ibadah sebelum melakukan mandi wajib atau mandi junub. Tetapi, seringkali muncul pertanyaan apakah saat mandi wajib atau mandi junub seseorang harus keramas?
Apakah Mandi Wajib atau Mandi Junub Harus Keramas?
Melansir NU Online, mandi wajib atau mandi junub merupakan mandi yang berbeda dari mandi biasanya. Mandi biasanya adalah mandi yang dilakukan untuk membersihkan badan dari kotoran. Sedangkan, mandi wajib atau mandi junub adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar. Mandi wajib atau mandi junub yang paling utama adalah membasuh seluruh badan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tetapi banyak pertanyaan di benak masyarakat, apakah mandi junub harus keramas menggunakan sampo?
Keramas adalah suatu istilah yang digunakan untuk mencuci rambut dengan menggunakan sampo. Apabila diambil pengertian dari mandi wajib atau mandi junub, keramas juga tidak bisa disamakan dengan mandi wajib atau mandi junub. Begitu pula yang dikutip dari ceramah Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah, beliau menyatakan bahwa sampo tidak ada hubungannya dengan mandi wajib atau mandi junub. Buya Yahya juga menyatakan bahwa jika seluruh tubuh telah diguyur dengan air maka sudah sah mandi wajib atau mandi junubnya.
Hal tersebut juga diperkuat dengan hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa mandi junub hanya perlu menyirami rambutnya atau bagian kepalanya dengan air sebanyak tiga kali. Berikut adalah bunyi hadisnya :
“Jika seorang perempuan mandi setelah melakukan hubungan seksual, maka tidak perlu baginya untuk melepaskan rambutnya. Cukup dia menuangkan air ke atas kepalanya tiga kali. Tapi, kalau dia mandi setelah selesai haid, maka dia harus melepas rambutnya,” (HR Muslim)
Berikut ini adalah tata cara mandi wajib atau mandi junub yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi umat muslim.
Membaca niat / doa mandi wajib atau mandi junub
-
Doa mandi wajib atau mandi junub
“Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari minal jinaabati fardol lillaahi ta’aala”
Artinya:
“Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta’ala.”
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْأَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal haidi fardlon lillahi ta’ala.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haid, fardu karena Allah Ta’ala.”
-
Doa mandi wajib setelah nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْأَكْبَرِ مِنَ النِّفَاسِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minan nifasi fardlon lillahi ta’ala.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardu karena Allah Ta’ala.”
- Membaca basmalah
- Mencuci tangan sebanyak tiga kali
- Mencuci area kemaluan sebanyak tiga kali
- Berwudhu seperti hendak melaksanakan sholat
- Mengalirkan air ke bagian tubuh yang dimulai dari sebelah kanan
- Menggosok seluruh badan hingga bersih dan tidak ada najis yang menempel